Magic dari Mas Nanda

cover album: Tumbuh dan Menjadi, Banda Neira

Kalau misalnya ada orang yang minta kamu untuk jadi dirimu sendiri, versi apa atau sisi yang mana yang bakalan kamu tampilkan ke mereka?

Kalau aku, kayaknya aku bakalan pilih nampilin Della si Perasa deh.

Teman-temanku atau orang di sekitarku pasti sudah kenal sama aku versi yang satu itu.
Yang bisa ekspresikan rasa bahagia, sedih, marah, atau perasaan-perasaan lain secara spontan dan intens.

Walaupun kadang nyebelin jadi orang emosional, aku ngerasa aku bukan diriku sendiri kalo lagi ga emosional.

Menurutku perasaan kosong karena ga ngerasain apa-apa justru lebih sakit daripada ngerasain perasaan sakit itu sendiri.


Beberapa minggu yang lalu, aku dengarin banyak lagu dan aku nangis. Bukan karena sedih, tapi karena aku ga ngerasain apa-apa.

Sepele yah. Tapi ini bahaya buatku. Kalau aku ga bisa ngerasain sesuatu waktu dengar lagu favoritku, aku juga gabisa ngerasain perasaan senang waktu ngelakuin sesuatu yang aku suka. Aku gabisa ngerasain perasaan syukur waktu hal-hal yang baik datang ke aku.
Jadi persoalan 'merasa ga merasa' ini cukup serius buatku.

Malam kemarin aku lagi sibuk banget ngerjain dua UAS. 
Setelah gila-gilaan ngerjain semua itu, energiku ternyata masih banyak. Jadi aku putusin buat beberes baju-bajuku yang tertumpuk, karena seminggu terakhir aku sibuk ngerjain UAS.

Nah, karena sudah lebih rileks, aku mau beresin bajuku pelan-pelan aja sambil dengarin lagu-lagu random.

Aku ga ngerti sama algoritma YouTube, tiba-tiba lagu Banda Neira keputar setelah lagu ST12. 
Karena aku dalam posisi duduk didepan tumpukan bajuku dan hpku lumayan jauh, jadi aku biarkan aja lagu-lagu Banda Neira jadi backsoundku.

Lucunya, bukannya nyelesain lipatan, aku justru nangis kencang waktu dengar 
"jatuh dan tersungkur ditanah aku.
berselimut debu sekujur tubuhku".

Itu bahkan baru lirik awal loh. Udah nangis aja.

Karena sudah terlanjur nangis, jadi yaudahlah aku tinggalin tumpukan bajuku dan aku uring-uringan dikasur sambil nyelesain lagu ini.

Yang, yang patah tumbuh
Yang hilang berganti 
Yang hancur lebur, akan terobati
Yang sia-sia akan jadi makna
Yang terus berulang, suatu saat henti
Yang pernah jatuh, kan berdiri lagi
Yang patah tumbuh 
Yang hilang berganti.

Ga ada hal yang luar biasa yang terjadi akhir-akhir ini. Jadi ga ada alasan logis untuk nangis kencang dilirik ini.
Tapi yah kalo dipikir-pikir, lagu ini pernah jadi mantra yang nemani aku ngelewatin hal-hal berat dulu.
Kalau aja lagu ini wujudnya manusia, pasti dia capek ngeliat aku nangis mulu. Tapi harusnya sih dia bangga ya, karena sekarang aku udah jauh lebih tabah dari tahun-tahun sebelumnya.

Karena kejadian emosional malam itu, aku jadi dengarin lagu-lagu Banda Neira semalaman. Ga ketinggalan album barunya. Tumbuh dan Menjadi.

Kalau sebelumnya aku cuma sekedar dengarin, malam itu aku dengarin sekaligus nyari tau cerita-cerita dibalik pembuatan lagunya.


Banda Neira sempat bubar ditahun 2016, aku ga sesedih itu karena bukan fans. Aku cuma pendengar yang datang kalau lagi butuh aja.
Sekarang Banda Neira muncul lagi dengan personil baru, Sasha Iguana. 
Formasi sebelumnya itu Ananda Badudu dan Rara Sekar. 
Ananda Badudu yang ternyata jadi sosok dibalik lagu-lagu ajaib yang aku dengar tadi (ya tentu ada peran Rara Sekar juga.

Aku sudah bisa dibilang fans sih sekarang. Aku bacain semua blog lawas dari Banda Neira. Ada tulisan Mba Rara tapi kebanyakan ditulis sama Mas Nanda.

Mas Nanda ini kayaknya memang penulis keren. 
Literli KEREN. Aku bahkan ga ngerasa kalau aku udah baca blognya berjam-jam. 
Tulisannya ga banyak pakai kata-kata puitis, tapi bener bener menyentuh. Cerita-ceritanya sederhana tapi bikin aku ikut ketawa dan terharu.

Katanya, beliau itu mantan wartawan Tempo. Sewaktu kuliah juga jadi pemimpin semacam UKM Media, entah itu mirip persma atau media yang multimedia. Tapi cerita-cerita masa kuliah Mas Nanda dan Mba Rara bener bener menyentuh. 

***

***
Aku lah salah satu pendengar yang menangis itu! 


Ditulisannya yang lain Mas Nanda bisa bercerita hal-hal random kayak begini. 
***

Sambil nyelesain aktivitas baca-baca blog malam ini, aku ngebatin.
" Kayaknya beberapa orang diluar sana bisa tetap hidup dan merasa hidup, karena orang-orang seperti Mas Nanda ini tetap menulis"
"Dan orang-orang yang kayak aku tetap bisa jadi dirinya sendiri, karena orang-orang seperti Mas Nanda ini tetap menulis" 

Entah kenapa suara Mba Sasha bener-bener masuk sama vibes magisnya Banda Neira.
Album ini liriknya lebih lugas dibanding album-album sebelumnya. Tapi ga mengurangi magisnya Banda Neira.

Beberapa lirik favoritku dari lagu-lagu dialbum ini:

1. "Mimpilah seliar-liarnya, 
Mimpi yang menantang bahaya.
Esok pagi kan kita jelang
Kenyataan kan kita taklukkan" 

2. " Di balik semua gagal yang tak putus kau coba.
Di balik semua itu, banyak tangan bekerja.
Di hatimu mereka pupuk, tak sadar kau menjelma.
Berani yang raksasa, bawamu ke angkasa.

3.  'Kuceritakan
Tentang macam-macam
Dari bentang alam
Hingga perjuangan"

4. "Jika saat ini
Semua yang kau takutkan
Tak ada yang terjadi
Berlarilah sekencang yang kau ingin"



Semoga kalian juga ngerasain magisnya lagu-lagu dialbum baru ini.
Hope it resonate to you as it did with me.


Komentar

Postingan Populer